Sabtu, 22 Mei 2010

lionel messi profile

Fullname: Lionel Andres Messi
Nickname/s: Leo, La Pulga
Date of Birth: 24-06-1987
Place of Birth: Rosario, Santa Fe, Argentina
Position: Forward
Team: FC Barcelona
National Team: Argentina
Height: 1.69 m
Weight: 62 kg

Lionel Messi Club Youth Career

Years Team Apps Goals
1995–2000 Newell's Old Boys ? ?
2000–2004 Barcelona ? ?

Lionel Messi Senior Career

Years Team Apps Goals
1995–2000 Barcelona B 5 0
2000–2004 FC Barcelona 131 73

Lionel Messi National Team Career

Years Team Apps Goals
1995–2000 Argentina U20 7 6
1995–2000 Argentina U23 5 2
1995–2000 Argentina 43 13


sumber :http://www.lionel-messi.eu/profile.htm - Cached

ZAGREENADA DE BLITZA

ZAGREENADA DE BLITZA (mastomi_zagreenada@yahoo.com)

MOTTO :


“CARILAH (ILMU) DAN JANGAN PERNAH BOSAN MENCARI KARNA PENYAKIT MENCARI ITU ADALAH BOSAN”(mas zagreen)

“EVERYTHING IS POSSIBLE IMPOSSIBLE IS NOTHING,MALAS TERTINDAS LAMBAN TERTINGGAL”(Agung Setia Budi)

“INGINKANLAH DAN KITA BISA MILIKI SEMUA YANG KITA INGINKAN”(Makhsusun Bil Izzi)

“RAIHLAH RIDHO ALLAH SWT DALAM HIDUPMU DAN JANGAN PERNAH PUTUS ASA DARI RAHMAT-NYA”(M.Hamdan Ilahi)

“TAK ADA TEMAN YANG PALING BAIK SELAIN KEBERANIAN DAN IMAN YANG KOKOH”(Ratna Sari)

“SAHABAT TIDAK HARUS SALING MENGASIHI DAN MENCINTAI TETAPI SAHABAT HARUS BISA SALING MENGERTI DAN MEMAHAMI”(Restu Kurniawati)

“PRIBADI TANGGUH PANTANG MENGELUH,TIADA YANG MUSTAHIL DALAM HIDUP ASAL ADA KEMAUAN”(Rio Ardi)

“U ARE U”(M.Ilham Ilahi)

“HIDUP SEKALI HIDUPLAH YANG BERARTI”(Rosyidah Hardiyanti)

“HIDUP DENGAN MULYA ATAU MATI DENGAN SYAHID”(Siti Mulyanih)

“KEJUJURAN ADALAH SEGALANYA”(Andi Sahari)

“MAJU TERUS PANTANG MUNDUR TIADA KATA MENYERAH DALAM BERJUANG”(Asdi Suganda)

“HIDUP ADALAH PERJUANGAN”(M.Amiruddin)

“UTAMAKAN PANDANGAN ALLAH DARI PADA PANDANGAN MANUSIA,DO WHAT YOU WANNA DO”(Novi Tryanti)

“BERANI BERBUAT BERANI BERTANGGUNG JAWAB,EXPERIENCE IS THE BEST TEACHER”(Siti Nurjannah)

“TIDAK ADA PEMBERIAN ORANG TUA YANG PALING BERHARGA KEPADA ANAKNYA DARI PADA PENDIDIKAN AKHLAK MULIA”(Siti Romlah)

“TANGAN DI ATAS LEBIH BAIK DARI PADA TANGAN DI BAWAH,SAHABAT ADALAH TEMAN,TAPI TEMAN BELUM TENTU SAHABAT”(Siti Uswatun Hasanah)

“DON’T FEEL THE BEST BUT THINK HOW TO BE THE BEST??”(Syahruddin)

“YOUR PROUD YOUR REGRET”(Yusuf Nusantara)


“Mars Zagreenada De Blitza”
Lagu Angkatan

Sekian lama kita berjuang
Bersama dalam Pondok tercinta
Bersama kita melangkah
Menghadapi rintangan

Tuhan kami memohon tabahkan jiwa ini
Kini tiba waktunya perpisahan menanti

Reef:
Kami tak akan lupa padamu Darurrahmah
Kan ku kenang dalam hatiku asmamu Darurrahmah
T’lah kukenang jasa – jasamu padamu Darurrahmah
Ku Agungkan dan kubesarkan asmamu Darurrahmah

Semua pasti kan berlalu
Hadapi perpisahan
Hatipun terasa pilu
Berpisah dengan mu
(Niha’i 62006)

“GURUKU”

Guruku aku berterima kasih
Atas sgala pengorbananmu
Guruku mohon maafkan diriku
Yang telah menyusahkanmu
Dapatkah ku membalas jasa-jasamu
Yang tak akan dapat ku hitung

Reef:
Hari ini aku persembahkan
Sebuah lagu tuk smua guruku
Hari ini hari perpisahan
Jasamu kan slalu kukenang

Guruku besar jasamu
Yang tak pernah lelah mendidikku
Guruku kau pahlawan tanpa jasa
Yang tak akan pernah ku lupa
(Niha’i 62006)

“HYMNE OH PONDOKKU”


Oh pondokku tempat naung kita
Dari kecil sehingga dewasa
Rasa batin damai dan sentosa
Dilindungi Allh Ta’alla
Oh pondokku engkau berjasa
Pada ibuku Indonesia

Reff:
Tiap pagi dan kita beramai sembahyang
Mengabdi pada Allah Ta’alla
Di dalam qolbu kita
Wahai pondok tempatku
Laksana ibu kandungku
Nan kasih serta sayang padaku
Oh pondokku
I....bu....ku....






PANCA JIWA
PONDOK DARURRAHMAH
KEIKHLASAN
KESEDERHANAAN
BERDIKARI
UKHWAH ISLAMIYAH
TAWAKKAL

Spesial Belut Surabaya,Ketemu Pujaan Hati

Sabtu malam, bagi anak-anak adalah malam yang paling ditungu-tunggu, kenapa ? karena mereka tiap Sabtu malam harus diajak main keluar rumah, dan kami sebagai orang tuanya pun meng iyakan, sebab selain ingin refrehsing di akhir Minggu, juga kita ingin menikmati makan malam diluar, entah walau makannya hanya di pinggir jalan atau di rumah makan, atau dimana saja yang jelas anak-anak maunya keluar untuk hanya sekedar refreshing keluar, hanya saja malam Minggun ini anak-anak tidak mau kita ajak keluar dan terpaksa karena saya ingin makan diluar makan hanya saya dengan Non saja yang keluar.
Sengaja jelajah jajan kali ini lidah kita berdua ingin menikmati dengan makanan belut, dan yang menjadi tujuan kami adalah warung makan Spesial Belut Surabaya (SBS) H. POER yang berada di Jl. Banyu Urip Kidul (Bok Abang).
Warung makan SBS ini di kalangan masyarakat penggemar belut sudah tidak asing lagi, karena di tempat ini kita bisa berbagai macam menu yang berbau belut, tapi di sinilah kita bisa menikmati menu yang lain selain belut, seperti ayam, lele dan lain-lain.
Menikmati menu belut disini memang terasa lain dari menu belut di tempat yang lain, sebab selain disini harganya relatif terjangkau, yang utama adalah hasil cita rasa masakannya, wah….. sungguh lidah ini seakan bergoyang tak mau berhenti, coba saja menu BELUT SAOS INGGRIS nya, wah selain sambelya yang pas juga gorengan welutnya yang benar-benar pas di mulut ini.
Dan yang tak kalah enaknya, masakan yang jadi favorit saya, PECEL BELUT ELEK, dengan pesan yang pedasnya cukup, membuat gorengan belut ini terasa sensasional sambelnya, pedas dicampur belut goreng yang masih basah, wah… sungguh tak terkira.



Sumber : www.sotobetawi.com

Soto Betawi Umar Idris

Sebagai makanan khas Jakarta, soto betawi memang telah menjadi salah satu santapan yang disukai. Kuah santan yang putih dan potongan daging empuk disajikan panas, sangat cocok untuk bersantap di musim hujan dan udara dingin. Salah satu tempat yang menjual soto betawi adalah Soto Betawi Umar Idris yang terletak di daerah Petamburan, tepatnya di Jalan KS Tubun No.15 B, Petamburan, Jakarta.
Letak Soto Umar Idris tidak terlalu sulit untuk ditemukan, khususnya bagi Anda yang sering mengunjungi daerah Slipi. Terletak sekitar 100 meter di seberang Hotel Santika Petamburan, Anda akan melihat spanduk yang bertuliskan "Soto Betawi Umar Idris". Tempat makan Umar Idris memang tidak besar, hanya berkapasitas sekitar 30 orang pengunjung. Ada sekitar 6 meja panjang yang akan menjadi tempat bersantap Anda. Walaupun sederhana, tidak berarti tidak dapat menyajikan makanan yang nikmat, karena soto ini sudah digemari sejak tahun 1970-an
Menu Soto
Saat pertama kali masuk, Anda dapat langsung ke meja belakang yang berisi daging, jeroan dan babat daging sapi. Jadi Anda dapat menentukan sendiri isi soto dan banyak sedikitnya daging dalam soto. Selesai memilih, pelayan akan memotong-motong daging pilihan Anda kemudian menyiramnya dengan kuah putih yang panas. Ditambah bawang goreng, daun seledri, emping dan perasan jeruk limau, sehingga soto ini semakin kelihatan menarik untuk segera disantap.
Kenikmatan soto langsung dapat dinikmati dari kuah soto yang terasa gurih dan nikmat karena pembuatnya menambahkan susu untuk rasa gurihnya. Kenikmatan lain didapat dari empuknya potongan daging yang tidak akan menyusahkan Anda untuk memakannya. Anda dapat menambahkan perkedel, emping atau keripik tempe sebagai pelengkap soto Anda.
Harga Soto
Walaupun hanya menjual satu jenis masakan, namun Soto Betawi Umar Idris dapat terus bertahan. Kedai yang mulai dibuka di awal tahun 1970-an ini akan menyajikan makanan nikmat dengan harga terjangkau. Di sini, harga soto ditentukan dari jumlah potongan daging, babat atau jeroan yang Anda ambil, jadi Anda tidak perlu kuatir dengan harga yang mahal. Ingin mencobanya?

Soto Betawi Umar Idris
Jalan KS Tubun No.15 B
Petamburan
Jakarta

Sumber : http://kumpulan.info/kuliner/wisata-kuliner/34-wisata-kuliner/130-soto-betawi-umar-idris.html

Soto Betawi H. Husen..

Mau tau Soto Betawi paling enak se Jakarta? Waah.. mesti mampir Soto Betawi Haji Husen yang terletak di Jl. Padang Panjang yang ada di dekat Manggarai. Soto Betawi ini udah lama banget jualan disitu, dan udah jadi favorit keluarga aku . Aku sendiri dulu waktu kuliah suka di mampirin kesitu sama temen tebengen . Tempat jualannya sih warung sederhana banget. Tapi rasanya.. Wah.. jangan ditanya deh. Simply the best..
Yang punya Betawi aseli dan sangat Islami. Kenapa gw bilang gitu? Soalnya dia itu jualan tiap hari dan libur hanya pada hari Jum’at. Hihihi keren banget gak tuuuh.. Kalau jualan buka dari jam setengah 9 pagi sampai sehabisnya. And.. trust me.. Kalau jualan, mereka selalu habis setiap harinya. Jadi kalau datang sore waah alamat terancam tidak kebagian..
Kuah soto yang enak dan gurih andalannya Soto Betawi H. Husen. Mereka membuat kuah sotonya dari susu sapi. Jadi guriihnya pooolll. Belum lagi daging dan jerohan isi sotonya. Empuk dan yummeeh. Kita bisa pilih ko mau Soto Betawi Campur or Daging saja. Kalau mau pilih jerohannya yang tertentu juga bisa. Mereka ada kikil, paru, babat, iso dan daging sapi. Apa pun pilihan kita harganya sama ko. Cukup 15k IDR / mangkok Pokoknya ini Soto Betawi terenak di Jakarta deh menurut gw. Gak pake kompromi!!

Sumber : ww.The Karimuddins.com

Soto Betawi Bu Hj Della.com


Sebagai makanan khas Jakarta, soto betawi memang telah menjadi salah satu santapan yang disukai. Kuah santan yang putih agak kecoklatan dan potongan daging empuk,serta jeroan disajikan panas, sangat cocok untuk bersantap di musim hujan dan udara dingin. Salah satu tempat yang menjual soto betawi adalah Soto Betawi Bu Della yang terletak di daerah Cileungsi, tepatnya di kampung sawah Cileungsi Jonggol BOGOR
Kenikmatan soto langsung dapat dinikmati dari kuah soto yang terasa gurih dan nikmat karena pembuatnya menambahkan susu untuk rasa gurihnya. Kenikmatan lain didapat dari empuknya potongan daging yang tidak akan menyusahkan Anda untuk memakannya. Anda dapat menambahkan perkedel, emping atau keripik tempe sebagai pelengkap soto Anda,dan yang lebih nikmatnya lagi Anda bisa memilih apa isi soto tersebut,entah campur,daging saja,ayam, dll,tergantung selera Anda
Letak Soto Bu Della tidak terlalu sulit untuk ditemukan, khususnya bagi Anda yang sering mengunjungi taman buah Mekarsari. Terletak sekitar 100 meter,sebelum taman buah mekarsari, Anda akan melihat papan merek yang bertuliskan "RM.Soto Betawi Ibu Della ". Tempat makan kami memang tidak besar, hanya berkapasitas sekitar 30 orang pengunjung. Ada sekitar 7 meja yang akan menjadi tempat bersantap Anda. Walaupun sederhana, tidak berarti tidak dapat menyajikan makanan yang nikmat, walaupun warung soto ini baru digemari sejak tahun 2006.
Jln Raya Cileungsi-Jonggol km.2 Kp Sawah Rt 04/02 No.186 Dusun I Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten BOGOR 16820 itu lah alamat secara detail dari Rumah Makan Soto ini,kami juga menerima catering bisa hubungi kami di telp.(021)82495059
Rumah makan Soto Bu della tidak hanya menyajikan sotonya yang lezat tetapi juga ada Sop diantaranya : sop iga,sop campur,sop ayam,dll selain itu juga rumah makan ini menyediakan goreng-gorengan seperti ati ampela,tahu tempe,empal goreng,ayam kampung goreng dan bakar
Seperti rumah makan lainnya rumah makan kami menyediakan minum-minuman segar dan minuman terfavorit di rumah makan kami adalah jus marquisa,es marquisa, dan marquisa hangat,bagi Anda yang pencinta marquisa dari Sumatra Utara ini bisa datangi rumah makan bu della,cuma ada di sini,tunggu apa lagi..........

Sumber : Tomi Siryadi (mastomi_zagreenada@yahoo.com)

Micheal jackson – this It Is

Kita mengenal Michael Jackson dari kecil sampai meninggalnya 25 Juni 2009. Banyak sekali lagu lagu Michael Jackson yang sampai sekarang masih dinyanyikan oleh anak anak yang mereka sendiripun baru taunya belakangan ini. Sudah lama saya juga berpikir Michael sebagai seorang seniman, memang nggak ada lagi yang bisa menyamai lagi, sepanjang masa. Saya rasa saya punya hampir semua lagu atau DVDnya
Hari ini saya dan istri berkesempatan untuk menonton ” This Is It ” nya Michael Jackson di gedung bioskop. Bertahun tahun kami tinggal di Amerika mungkin ini baru yang ke tiga atau empat kalinya kami nonton di bioskop.
Film ini dibuat dari cuplikan dari latihan dan rehearsal selama beberapa bulan untuk tournya Michael Jackson yang tadinya akan diadakan di Eropa sebanyak 50 kali bulan Juli yang lalu. Potongan potongan rehearsal ini diedit sehingga menjadi satu satuan lagu yang enak ditonton.
Di sini saya menjadi semakin yakin bahwa orang seperti Michael Jackson nggak akan ada lagi. Dia mengikuti semua proses dari awal sampai akhir, termasuk juga memilih penari latar, penyanyi dari ratusan orang. Dan akhirnya juga ikut memberi arahan arahan kepada semua penari, pemusik, sutradara, pengatur lampu … pokoknya semua deh. Saya nggak heran kalau semua hasil karya Michael Jackson sungguh enak dinikmati
Dia bisa mengekspresikan perasaan hatinya sehingga menjadi sebuah lagu, dengan tarian atau gerakan dan juga ditambah dengan perlengkapan panggung dan segala macam. Sehingga kita selama ini bisa ikut menikmati sebuah karya seni yang tidak hanya enak didengar, tapi juga ditonton.
Sungguh nggak nyesel nonton Michael Jackson – This Is It



Sumber : www.sotobetawi.com

Ketemu Klangenan Di Pulang Ku

Tidak kuduga, acara mengantar kakak dari Non saya untuk melaksanakan persiapan ibadah umroh tahun ini ke Magelang, secara pribadi mempunyai beberapa catatan yang meski disampaikan khususnya dengan JELAJAH JAJAN saya, juga dalam rangka memenuhi halaman-halaman blogku ini.
Dan yang paling sangat kebetulan adalah ketika saya harus Jelajah Kota saya berkesempatan menikmati acara Festival Makanan Tradisonal X di kota Jogja, dan inilah acara memanjakan lidah saya.
Karena berangkatnya ke Magelang sudah malam dan kami semua belum juga makan malam, maka kami memutuskan untuk menisi perut agar perut saya tidak keroncongan di tengah perjalanan maka saya ingin memanjakan lidah dengan makanan yang banyak kuahnya yaitu; Soto Kikil sedang kakak saya menikmati kegemarannya yakni Sop Buntut, di sebuah rumah makan di tengah kota Mojokerto yaitu rumah makan MELATI.

Itulah sebagian makanan yang sempat saya upload untuk bisa dinikmati fotonya aja, sebetulnya masih ada beberapa lagi makanan yang kita pesan, tapi karena dilihat dari macem dan tampilannya kurang begitu manarik, yah…terpaksa lewat saja.
Di Magelang hari pertama, makanan yang saya nikmati adalah LOTEK.
Lotek bagi saya adalah makanan yang tidak asing bagi saya, dulu ketika saya masih tinggal di Magelang adalah makanan yang mudah di dapat dan selalu ada penjualnya di setiap penjuru-penjuru kampung.
Lotek yang saya temui pagi itu kelihatannya tidak komplit seperti lotek yang dulu ini aku temui, lotek kali ini hanya berisi kangkung, kecambah dan irisan tahu matang, ditambah dengan bumbunya yang bercita rasa khas itu.
Setelah kami menikmati makanan yang juga termasuk khas ini, saya sempatkan juga untuk menikmati belanja di pasar TUKANGAN, pasar ini selain dekat dengan rumah juga, karena pasar ini menurut Ibu juga termasuk pasar yang sudah komplit menyediakan berbagai macam kebutuhan, baik yang sudah jadi maupun bahan kebutuhan yang lain. Di pasar ini saya temukan lagi satu jenis makanan yang menurut hemat kami tidak ada di tempat lain, yaitu KETAN JALI.
Jajanan ini seperti namanya, juga dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai ketan hanya, bahannya diuat dari jali, yaitu sejenis jagung jali, selain rasanya gurih ternyata karena diberi bahan yang manis, yaitu parutan kelapa yang dibumbui gula maka, hemmmm rasanya gurih dan manis menjadi satu.
Selain di Magelang kami juga menyempatkan untuk menikmati kota Jogyakarta, sehingga di kota ini kami tidak sia-sia kan juga untuk jelajah jajan, dan yang beruntungnya saya sebab di pojok slatan Jalan Malioboro, tepatnya di halamam patung Serangan 11 Maret dilaksankan FESTIVAL MAKANAN TRADISIONAL ke X Jogjakarta, sehingga disini kami ingin berburu masakan yang aneh-aneh atau makanan yang tidak biasa aku temui selama ini, dan benar di arena ini saya menemukan SOTO GERABAH.
Memang kalau kita melihat nama yang diberikan untuk makana ini seakan pikiran kita di hadapkan pada satu jenis makanan yang lain, tetapi ternyata setelah saya cicipi soto ini tidaklah seperti yang saya bayangkan, soto ini tetap seperti soto yang pernah kita temui, mungkin hanya karena wadah/tempat yang dipakai adalah gerabah, mungkin inilah yang menjadikan soto ini dinamakan soto gerabah, dan sebgai pelengkap minuman setelah makan soto ini saya coba minum yang kebetulan tempatnya berada di depannya yaitu, WEDANG RONDE
Tapi sebelumnya kami perlu sampaikan bahwa sebelum makan dan menikmati jajanan di acara tersebut diatas, siangnya kami makan siang di suatu mall yang ada di Jl. Malioboro dan menikmati makanan yang kami anggap sudah biasa kami temukan yaitu : SOTO SULUNG dan SOTO KUDUS
Dan itulah beberapa makananan yang sempat aku cicipi selama berada di Magelang dan Jogja dalam acara jelajah jajan saya dengan keluarga.
Semoga kita bisa ketemu dengan jenis makanan yang lain di tempat yang lain pula……. Selamat menikmtai kasanah jajanan kuliner Indonesia


Sumber : www.sotobetawi.com

Getuk, Simanis Dari Magelang

Getuk Isine seko telo,
yen ra petuk atine dadi gelo
……………………………….
……………………………….
Itulah sepenggal bait dari lagu Jawa yang berjudul GETUK. Hampir semua orang akan mengenal jenis makanan ini, dan akan menjawab Getuk jika orang akan menanyakan makanan asli apakah dari Magelang ?
Oleh karena terkenalnya maka getuk di kota ini seakan menjadi trade marknya dari kota Magelang, sehingga orang belum lengkap pergi ke kota kecil di Jawa Tengah ini jika belum mencicipi atau membawa oleh-oleh Getuk. Getuk dalam tahun-tahun yang lalu selalu mengalami perkembangan, terutama dalam hal penyajiannya. sebut saja Getuk TRIO yang konon adalah pelopor pembuatan getuk yang dikemas dalam kotak yang menarik, dan terkenal dengan getuk TRI WARNA (tiga warna), dan tahun-tahun selanjutnya banyak pengusaha-pengusaha yang tumbuh dan mengembangkan makanan getuk ini, dari yang dulunya makanan ini tidak tahan lama ( karena tidak mengandung bahan pengawet, seperti yang telah d tradisikan oleh perusahaan getuk cap TRIO ), kemudian muncul makanan sejenis diatas dan sudah memberi perbedaan pada keawetan getuk ini di konsumsi, sebut saja getuk cap ECO, dll.
Namun penjelajah rasa jangan lupa, bahwa di Magelang ini terdapat bentuk getuk lain yang sebenarnya jenis getuk ini adalah yang paling tua keberadaanya, daripada getuk yang saya sebutkan terdahulu, yaitu getuk yang masih asli dan biasanya getuk ini bisa dijumpai di Jl. Pemuda (d/h. Pecinan ) atau didalam Pasar Rejowinangun (sebelum ter/dibakar).
Biasanya getuk ini selain lebih nikmat dan lebih murah, juga dapat mudah dibeli, karena hampir di jalan yang saya sebutkan tadi, ibu-ibu ini menjualnya dengan ramah dan sambutan khas kota Magelang.
Biasanya getuk jenis ini bermacam-macam jenis misalnya, ada getuk Lakar, Getuk Berbetuk Bulat dan getuk warna warni, biasanya untuk getuk jenis tertentu di jual bentuk potongan ( penjual akan memotong jika kita membelinya dan biasanya akan dibungkus dengan daun pisang ).
Dan dalam tahun-tahun terakhir ini, getuk jenis ini sudah ada yang mulai mengubah cara menjualnya, barangkali ingin lebih cantik dan praktis yaitu dengan jalan sudah dikemas dalam bentuk kotak kardus ( seperti dalam foto ), sehingga akan terkesan catik dan menarik, hanya saja karena getuk ini measih mempertahankan tradisi getuk yang tanpa pengawet, maka getuk ini tidak mempunyai waktu yang lama untuk dinikmati, yah…hanya dalam sehari getuk ini dapat bertahan.
Menurut informasi yang saya dapat, bahwa getuk ini belum banyak diproduksi oleh perseorangan, kalau tidak salah hanya ada 2 tempat produksinya, yaitu di daerat Jl. Karet saja.
Jadi kami yang kebetulan bertempat tinggal di daerah dekatnya, maka ketika saya pulang kampung saya sering membelinya untuk dinikmati bersama-sama keluarga sekedar mengobati kangen pada makanan khas kotaku, dan yang mungkin menjadi sangat berarti dan terkesan spesifik maka Getuk ini dipakai oleh para Blogger Magelang yang tergabung dalam PENDEKAR TIDAR sebagai tema / nama bagi suatu acara yang dilaksanakan, dan untuk pertama kalinya acara GETHUKAN ini akan dilaksankan pada tanggal 2 Januari 2010. Selamat ber GETHUKAN semoga acara ini akan menambah pengalaman, wawasan dan perkawanan yang positif, selamat sedulur……!!!

Sumber : www.SotoBetawi.com

Cara Membuat Soto Betawi

SOTO Betawi memang sangat terasa lezat di lidah dan mengenyangkan perut. Ternyata membuatnya mudah saja. Inilah caranya.

bahan-bahan:
- 500 gram jeroan sapi
- 150 gram daging sapi

- 5 buah Perkedel kentang

- 1 gelas santan kental

- 1 sendok makan bawang goreng

- 1 sebdok makan Kecap manis

- 1 buah jeruk nipis

- 50 gram emping goreng

- irisan daun seledri secukupnya

- 2 lembar daun jeruk purut

- 2 lembar daun salam

- 1 batang serai, lalu memarkan

- 1/2 jari lengkuas

- bumbu penyedap secukupnya

- 7 siung bawang merah

- 3 siung bawang putih

- 1/2 jahe

- garam dan gula secukupnya

Cara membuat:

- Bersihkan jerohan sapi, rebus dengan sedikit garam sampai setengah empuk

- Tambahkan daging, rebus terus hingga daging dan jerohan benar-benar empuk

- Pisahkan daging dan jeroan dari air kaldunya

- Potong daging dan jeroan tipis-tipis, goreng hingga setengah kering, lalu tiriskan

- Bumbu yang sudah dihaluskan ditumis sampai harum

- Tambahkan air kaldu rebusan, masak hingga airnya tinggal 1 liter

- Setelah mendidih, masukkan daun salam, serai, lengkuas dan daun jeruk purut

- Tambahkan santan, kemudian didihkan kembali, tambahkan bumbu penyedap, kemudian angkat

- Taruh daging dan jeroan dalam mangkok, beri kuah secukupnya

- Taburi bawang goreng, kecap manis, irisan seledri dan air jeruk nipis

Sajikan bersama nasi, perkedel, emping dan sambal soto. Selamat mencoba

Sumber : www.inilah.com – Soto Betawi

Cape Town – South Africa

SIMON’S TOWN

Tanpa mengisi perut, saya hanya sempat menaruh koper sebentar di hotel, dan karena hari masih pagi, pemandu jalan langsung meminta saya untuk segera turun dan kembali ke mobil… Dia bilang, hari ini cuaca sedang cerah… jangan sia-siakan… kita harus segera berangkat.. Mulanya saya bingung… tapi setelah dijelaskan, di Cape Town apabila sedang berada di musim dingin, makan seringkali cuaca berubah-ubah dalam jangka waktu hanya satu hari saja… waaah kalau demikian, kami harus bergegas berangkat.

Perjalanan diawali dengan menyusuri sisi pantai menuju ke arah selatan… menuju daerah di Dido Valley Road, yang bernama Simon’s town.

Pemandangan menuju kesana sangat indah… jalanan kami berada di atas bukit yang banyak pepohonan dan bersiiih sekali, sedangkan ke bawah kami dapat melihat laut… aduuh indah sekali.

Tujuan kami adalah toko / pabrik gemstone.. batu-batu sedimen yang berasal dari tanah Afrika yang sudah berumur ratusan tahun… Nama tokonya Scracth Patch & Mineral World.Rasanya senaaaang sekali bisa menjumpai tempat yang seperti ini.

Begitu sampai, yang kami lakukan adalah membuka mata lebar-lebaaaaar… Bagaimana tidak? Hamparan batu-batu
berwarna-warni terserak begitu saja di atas tanah… yang merupakan jalan masuk ke toko…. bukan main… banyaaaaaak sekali….
Pikiran langsung terbayang wajah-wajah teman, saudara-saudara di tanah air… Pasti mereka senang sekali jika dibawakan oleh-oleh seperti ini dari Afrika Selatan.

Mata saya mulai menelusuri isi toko batu itu,.. menyapu pandangan ke seluruh sudut toko… Masya Allah… semuanya sungguh indah… Ada yang sudah berupa gelang, anting, kalung, adapula yang berupa batu setengah mentah… Waah… gimana nih cara membawanya pulang ke Indonesia? haha

Ternyata batu yang khas dari South Africa adalah batu yang diberi nama “tiger’s eye”… ciri batu ini berwarna coklat keemasan, disertai loreng-loreng hitam… cantiiik sekali dan agak mahal harganya dibanding batu-batu yang lain.

Disini kita juga bisa membeli batu berdasarkan kaleng. Jadi mereka menyediakan 2 ukuran kaleng.. kecil dan besar. Nah, kita tinggal memasukan (menyerok) batu-batu campur yang tersedia di dalam drum kayu yang besar…. boleh dipilih-pilih. Ada Tiger’s Eye, Rose Quartz, Lime Quartz, Amethyst, Jasper, Agates dan Crystals. Jika kita ingin langsung merakit batu-batu itu menjadi cincin, maka di toko dijual rangka cincin, sehingga kita tinggal menempel batu di atasnya… sangat praktis..

Tidak terasa kami menghabiskan waktu hampir 5 (LIMA) JAM! hanya di toko itu… hahaha…belum pernah si pemandu jalan kedatangan tamu seperti kami. Dia sudah berkali-kali mengingatkan kami bahwa masih ada beberapa tempat yang harus kami kunjungi, takut hari keburu sore. Hmm… Banyak sekali yang saya beli, harga juga sangat terjangkau… setiap barang dikemas dalam kemasan yang cantik, siap untuk dijadikan hadiah atau oleh-oleh. Dengan senyum penuh kemenangan, kami membawa belanjaan batu ke mobil, siap untuk tujuan wisata berikutnya.

Sumber : www.sotobetawi.com

Kamis, 20 Mei 2010

Mesin Penetas Telur Tipe C-200

Mesin Penetas Telur Tipe C-200

Mesin penetas telur sistem rak putar adalah generasi terbaru alat penetas telur kapasitas kecil yang bertujuan untuk mengoptimalkan efesiensi penetasan dengan teknik yang jauh lebih praktis dan mudah. Mesin penetas telur ini dibuat dengan mengaplikasikan teknologi yang hanya dimiliki oleh mesin penetas kapasitas besar, dengan berbagai keunggulan seperti efesiensi penetasan tinggi, kemudahan pengoperasian, model yang artistik dan sangat ringan. Namun dapat diperoleh dengan harga yang sangat murah.

Dengan ukuran yang bervariasi sehingga mesin ini sangat cocok untuk sarana penunjang praktikum, penelitian, pengaplikasikan teknologi tepat guna, dan cocok juga bagi yang ingin memulai usaha peternakan mandiri.

Spesifikasi Tipe C-200 :

  • Kapasitas : maks 224 butir (posisi berdiri)
  • Ukuran : 90×40x32 cm
  • Daya listrik : 40 watt 220V
  • Gratis buku manual penggunaan mesin penetas
  • Bahan multipleks dan MDF (Medium density fiberboard)

Keunggulan Mesin:

  • Menggunakan sistem rak putar. pemutaran semua telur hanya dengan sekali operasi, tanpa membalik dengan tangan satu per satu.
  • Rak telur desain beru terbuat dari bahan full alumunium, dengan ram profil U sangat baik dalam meratakan panas pada telur, tahan karat serta lebih higienis.
  • Efesiensi penetasan tinggi, 80-90 %, dengan potensi mencapai 100%.
  • Pemanasan darurat menggunakan plat pemanas, cukup memakai lampu minyak atau lilin.
  • Kontrol panas otomatis dengan thermostat yang dapat disetel dari luar mesin, dengan fluiktuasi suhu hanya 1oF. sangat akurat dang praktis.
  • Dapat digunakan untuk berbagai jenis dan ukuran telur, dari telur bebek, ayam sampai telur puyuh, burung dara, perkutut, walet dan lain-lain.
  • Desain lebih artistik dan indah.
  1. Tuliskan jenis mesin, spesifikasinya pada form yang tersedia dibawah dengan memasukan alamat email yang valid karena kami akan meresponnya melalui email.
  2. Anda juga bisa melakukan pemesanan melalui telepon, email atau fax berikut :

    Online Support :
    » Chatting :
    » Email : support@anekamesin.com

    Call Support :
    » Phone : (0274) 6945 660
    » Phone : (0274) 4360 789
    » Telkomsel : 081-22-77-999-12
    » Indosat : 08574-33-666-88
    » XL : 0878-91-20-20-10

    Fax : (0274) 4360 789

  3. Belum menemukan produk yang Anda cari? Silahkan Rancang Sendiri produk yang sesuai kebutuhan Anda dan jika memang mampu, AnekaMesin.Com siap membantu untuk mewujudkannya.

sumber :
http://anekamesin.com/produk-mesin/mesin-peternakan-perikanan/mesin-penetas-telur-tipe-c-200.html

Selasa, 11 Mei 2010

cowboy paradise

Film Cowboy In Paradise Heboh. Film dokumenter yang disutradarai oleh Amit Virmani dengan mengambil tema tentang gigolo atau laki-laki penghibur perempuan di Pantai Kuta, Bali akhirnya menuai banyak protes dari berbagai kalangan masyarakat Bali. Menurut mereka Film yang berjudul Cowboy In Paradise ini dinilai tak menyampaikan fakta sebenarnya di lapangan meskipun fenomena gigolo diakui memang ada di Kuta. Selain itu pula, film Cowboy In Paradise ini juga dianggap menyimpang karena menyebut Kuta sebagai surga wisata seks bagi ribuan turis wanita.

Saat ini Cuplikan film Cowboy In Paradise tersebut dapat dengan mudah disaksikan di situs pengunduh video Youtube. Film dibuka dengan salam perkenalan dari seorang pria dewasa yang mengaku berprofesi sebagai gigolo di Kuta. Selain itu, pria berambut panjang serta berkacamata ini juga menawarkan jasanya untuk menemani seorang turis wanita asing selama berlibur di Kuta, Bali.

Dalam cuplikan film lainnya, pengguna internet juga bisa menyaksikan aneka aktivitas lelaki dewasa dan turis asing wanita di Pantai Kuta. Cuplikan juga menampilkan potongan beberapa wawancara yang mengupas dunia gigolo di kawasan Pantai Kuta.

Protes juga disampaikan Made Juliadi, seorang pedagang minuman di Pantai Kuta. Menurutnya, Kuta terkenal karena sunset, pasir putih, ombak, dan budayanya. Oleh karena itu ia menyatakan tidak setuju atas cerita di film tersebut. “Tidak semua turis datang ke Kuta untuk mencari seks,” katanya.

Kematian Menurut Islam

Sebelum membicarakan wawasan Al-Quran tentang kematian, terlebih dahulu perlu digarisbawahi bahwa kematian dalam pandangan Al-Quran tidak hanya terjadi sekali, tetapi dua kali. Surat Ghafir ayat 11 mengabadikan sekaligus membenarkan ucapan orang-orang kafir di hari kemudian:

“Mereka berkata, ‘Wahai Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami menyadari dosa-dosa kami maka adakah jalan bagi kami untuk keluar (dari siksa neraka)?”

Kematian oleh sementara ulama didefinisikan sebagai “ketiadaan hidup,” atau “antonim dari hidup.” Kematian pertama dialami oleh manusia sebelum kelahirannya, atau saat sebelum Allah menghembuskan ruh kehidupan kepadanya; sedang kematian kedua, saat ia meninggalkan dunia yang fana ini.

Kehidupan pertama dialami oleh manusia pada saat manusia menarik dan menghembuskan nafas di dunia, sedang kehidupan kedua saat ia berada di alam barzakh, atau kelak ketika ia hidup kekal di hari akhirat.

Al-Quran berbicara tentang kematian dalam banyak ayat, sementara pakar memperkirakan tidak kurang dari tiga ratusan ayat yang berbicara tentang berbagai aspek kematian dan kehidupan sesudah kematian kedua.

KESAN UMUM TENTANG KEMATIAN

Secara umum dapat dikatakan bahwa pembicaraan tentang kematian bukan sesuatu yang menyenangkan. Namun manusia bahkan ingin hidup seribu tahun lagi. Ini, tentu saja bukan hanya ucapan Chairil Anwar, tetapi Al-Quran pun melukiskan keinginan sekelompok manusia untuk hidup selama itu (baca surat Al-Baqarah [2]: 96). Iblis berhasil merayu Adam dan Hawa melalui “pintu” keinginan untuk hidup kekal selama-lamanya.

“Maukah engkau kutunjukkan pohon kekekalan (hidup) dan kekuasaan yang tidak akan lapuk? (QS Thaha [20]: 120). Demikian Iblis Merayu Adam.

Banyak faktor yang membuat seseorang enggan mati. Ada orang yang enggan mati karena ia tidak mengetahui apa yang akan dihadapinya setelah kematian; mungkin juga karena menduga bahwa yang dimiliki sekarang lebih baik dari yang akan didapati nanti. Atau mungkin juga karena membayangkan betapa sulit dan pedih pengalaman mati dan sesudah mati. Atau mungkin karena khawatir memikirkan dan prihatin terhadap keluarga yang ditinggalkan, atau karena tidak mengetahui makna hidup dan mati, dan lain sebagainya, sehingga semuanya merasa cemas dan takut menghadapi kematian.

Dari sini lahir pandangan-pandangan optimistis dan pesimistis terhadap kematian dan kehidupan, bahkan dari kalangan para pemikir sekalipun.

Manusia, melalui nalar dan pengalamannya tidak mampu mengetahui hakikat kematian, karena itu kematian dinilai sebagai salah satu gaib nisbi yang paling besar. Walaupun pada hakikatnya kematian merupakan sesuatu yang tidak diketahui, namun setiap menyaksikan bagaimana kematian merenggut nyawa yang hidup manusia semakin terdorong untuk mengetahui hakikatnya atau, paling tidak, ketika itu akan terlintas dalam benaknya, bahwa suatu ketika ia pun pasti mengalami nasib yang sama.

Manusia menyaksikan bagaimana kematian tidak memilih usia atau tempat, tidak pula menangguhkan kehadirannya sampai terpenuhi semua keinginan. Di kalangan sementara orang, kematian menimbulkan kecemasan, apalagi bagi mereka yang memandang bahwa hidup hanya sekali yakni di dunia ini saja.

Sehingga tidak sedikit yang pada akhirnya menilai kehidupan ini sebagai siksaan, dan untuk menghindar dari siksaan itu, mereka menganjurkan agar melupakan kematian dan menghindari sedapat mungkin segala kecemasan yang ditimbulkannya dengan jalan melakukan apa saja secara bebas tanpa kendali, demi mewujudkan eksistensi manusia. Bukankah kematian akhir dari segala sesuatu? Kilah mereka.

Sebenarnya akal dan perasaan manusia pada umumnya enggan menjadikan kehidupan atau eksistensi mereka terbatas pada puluhan tahun saja. Walaupun manusia menyadari bahwa mereka harus mati, namun pada umumnya menilai kematian buat manusia bukan berarti kepunahan. Keengganan manusia menilai kematian sebagai kepunahan tercermin antara lain melalui penciptaan berbagai cara untuk menunjukkan eksistensinya. Misalnya, dengan menyediakan kuburan, atau tempat-tenapat tersebut dikunjunginya dari saat ke saat sebagai manifestasi dari keyakinannya bahwa yang telah meninggalkan dunia itu tetap masih hidup walaupun jasad mereka telah tiada.

Hubungan antara yang hidup dan yang telah meninggal amat berakar pada jiwa manusia. Ini tercermin sejak dahulu kala, bahkan jauh sebelum kehadiran agama-agama besar dianut oleh umat manusia dewasa ini. Sedemikian berakar hal tersebut sehingga orang-orang Mesir Kuno misalnya, meyakini benar

keabadian manusia, sehingga mereka menciptakan teknik-teknik yang dapat mengawetkan mayat-mayat mereka ratusan bahkan ribuan tahun lamanya.

Konon Socrates pernah berkata, sebagaimana dikutip oleh Asy-Syahrastani dalam bukunya Al-Milal wa An-Nihal (I:297), “Ketika aku menemukan kehidupan (duniawi) kutemukan bahwa akhir kehidupan adalah kematian, namun ketika aku menemukan kematian, aku pun menemukan kehidupan abadi. Karena itu, kita harus prihatin dengan kehidupan (duniawi) dan bergembira dengan kematian. Kita hidup untuk mati dan mati untuk hidup.”

Demikian gagasan keabadian hidup manusia hadir bersama manusia sepanjang sejarah kemanusiaan. Kalau keyakinan orang-orang Mesir Kuno mengantar mereka untuk menciptakan teknik pengawetan jenazah dan pembangunan piramid, maka dalam pandangan pemikir-pemikir modern, keabadian manusia dibuktikan oleh karya-karya besar mereka.

Abdul Karim Al-Khatib dalam bukunya Qadhiyat Al-Uluhiyah (I:214) mengutip tulisan Goethe (1749-1833 M) yang menyatakan:

“Sesungguhnya usaha sungguh-sungguh yang lahir dari lubuk jiwa saya, itulah yang merupakan bukti yang amat jelas tentang keabadian. Jika saya telah mencurahkan seluruh hidup saya untuk berkarya, maka adalah merupakan hak saya atas alam ini untuk menganugerahi saya wujud baru, setelah kekuatan saya terkuras dan jasad ini tidak lagi memikul beban jiwa.”

Demikian filosof Jerman itu menjadikan kehidupan duniawi ini sebagai arena untuk bekerja keras, dan kematian merupakan pintu gerbang menuju kehidupan baru guna merasakan ketenangan dan keterbebasan dari segala macam beban.

PANDANGAN AGAMA TENTANG MAKNA KEMATIAN

Agama, khususnya agama-agama samawi, mengajarkan bahwa ada kehidupan sesudah kematian. Kematian adalah awal dari satu perjalanan panjang dalam evolusi manusia, di mana selanjutnya ia akan memperoleh kehidupan dengan segala macam kenikmatan atau berbagai ragam siksa dan kenistaan.

Kematian dalam agama-agama samawi mempunyai peranan yang sangat besar dalam memantapkan akidah serta menumbuhkembangkan semangat pengabdian. Tanpa kematian, manusia tidak akan berpikir tentang apa sesudah mati, dan tidak akan mempersiapkan diri menghadapinya. Karena itu, agama-agama menganjurkan manusia untuk berpikir tentang kematian. Rasul Muhammad Saw., misalnya bersabda, “Perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan duniawi (kematian).”

Dapat dikatakan bahwa inti ajakan para Nabi dan Rasul setelah kewajiban percaya kepada Tuhan, adalah kewajiban percaya akan adanya hidup setelah kematian.

Dari Al-Quran ditemukan bahwa kehidupan yang dijelaskannya bermacam-macam dan bertingkat-tingkat. Ada kehidupan tumbuhan, binatang, manusia, jin, dan malaikat, sampai ke tingkat tertinggi yaitu kehidupan Yang Mahahidup dan Pemberi Kehidupan. Di sisi lain, berulang kali ditekankannya bahwa ada kehidupan di dunia dan ada pula kehidupan di akhirat. Yang pertama dinamai Al-Quran al-hayat ad-dunya (kehidupan yang rendah), sedangkan yang kedua dinamainva al-hayawan (kehidupan yang sempurna).

“Sesungguhnya negeri akhirat itu adalah al-hayawan (kehidupan yang sempurna” (QS Al-’Ankabut [29]: 64).

Dijelaskan pula bahwa,

“Kesenangan di dunia ini hanya sebentar, sedang akhirat lebih baik bagi orang-orang bertakwa, dan kamu sekalian (yang bertakwa dan yang tidak) tidak akan dianiaya sedikitpun (QS Al-Nisa’ 14]: 77)

Di lain ayat dinyatakan,

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa jika dikatakan kepada kamu berangkatlah untuk berjuang di jalan Allah, kamu merasa berat dan ingin tinggal tetap di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibanding dengan akhirat (nilai kehidupan duniawi dibandingkan dengan nilai kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit (QS At-Tawbah [9]: 38).

Betapa kehidupan ukhrawi itu tidak sempurna, sedang di sanalah diperoleh keadilan sejati yang menjadi dambaan setiap manusia, dan di sanalah diperoleh kenikmatan hidup yang tiada taranya.

Satu-satunya jalan untuk mendapatkan kenikmatan dan kesempurnaan itu, adalah kematian, karena menurut Raghib Al-Isfahani:

“Kematian, yang dikenal sebagai berpisahnya ruh dari badan, merupakan sebab yang mengantar manusia menuju kenikmatan abadi. Kematian adalah perpindahan dari satu negeri ke negeri yang lain, sebagaimana dirtwayatkan bahwa, “Sesungguhnya kalian diciptakan untuk hidup abadi, tetapi kalian harus berpindah dan satu negen ke negen (yang lain) sehingga kalian menetap di satu tempat.” (Abdul Karim AL-Khatib, I:217)

Kematian walaupun kelihatannya adalah kepunahan, tetapi pada hakikatnya adalah kelahiran yang kedua. Kematian manusia dapat diibaratkan dengan menetasnya telur-telur. Anak ayam yang terkurung dalam telur, tidak dapat mencapai kesempurnaan evolusinya kecuali apabila ia menetas. Demikian juga manusia, mereka tidak akan mencapai kesempurnaannya kecuali apabila meninggalkan dunia ini (mati).

Ada beberapa istilah yang digunakan Al-Quran untuk menunjuk kepada kematian, antara lain al-wafat (wafat), imsak (menahan).

Dalam surat Al-Zumar (39): 42 dinyatakan bahwasanya, “Allah mewafatkan jiwa pada saat kematiannya, dan jiwa orang yang belum mati dalam tidurnya, maka Allah yumsik (menahan) jiwa yang ditetapkan baginya kematian, dan melepaskan yang lain (orang yang tidur) sampai pada batas waktu tertentu.” Ar-Raghib menjadikan istilah-istilah tersebut sebagai salah satu isyarat betapa Al-Quran menilai kematian sebagai jalan menuju perpindahan ke sebuah tempat, dan keadaan yang lebih mulia dan baik dibanding dengan kehidupan dunia. Bukankah kematian adalah wafat yang berarti kesempurnaan serta imsak yang berarti menahan (di sisi-Nya)?

Memang, Al-Quran juga menyifati kematian sebagai musibah malapetaka (baca surat Al-Ma-idah [5]: 106), tetapi agaknya istilah ini lebih banyak ditujukan kepada manusia yang durhaka, atau terhadap mereka yang ditinggal mati. Dalam arti bahwa kematian dapat merupakan musibah bagi orang-orang yang ditinggalkan sekaligus musibah bagi mereka yang mati tanpa membawa bekal yang cukup untuk hidup di negeri seberang.

Kematian juga dikemukakan oleh Al-Quran dalam konteks menguraikan nikmat-nikmat-Nya kepada manusia. Dalam surat Al-Baqarah (2): 28 Allah mempertanyakan kepada orang-orang kafir.

“Bagaimana kamu mengingkari (Allah) sedang kamu tadinya mati, kemudian dihidupkan (oleh-Nya), kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kamu dikembalikan kepada-Nya.”

Nikmat yang diakibatkan oleh kematian, bukan saja dalam kehidupan ukhrawi nanti, tetapi juga dalam kehidupan duniawi, karena tidak dapat dibayangkan bagaimana keadaan dunia kita yang terbatas arealnya ini, jika seandainya semua manusia hidup terus-menerus tanpa mengalami kematian. Muhammad Iqbal menegaskan bahwa mustahil sama sekali bagi makhluk manusia yang mengalami perkembangan jutaan tahun, untuk dilemparkan begitu saja bagai barang yang tidak berharga. Tetapi itu baru dapat terlaksana apabila ia mampu menyucikan dirinya secara terus menerus. Penyucian jiwa itu dengan jalan menjauhkan diri dari kekejian dan dosa, dengan jalan amal saleh. Bukankah Al-Quran menegaskan bahwa, “Mahasuci Allah Yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya, dan sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pengampun” (QS Al-Mulk [67]: 1-2).

Demikian terlihat bahwa kematian dalam pandangan Islam bukanlah sesuatu yang buruk, karena di samping mendorong manusia untuk meningkatkan pengabdiannya dalam kehidupan dunia ini, ia juga merupakan pintu gerbang untuk memasuki kebahagiaan abadi, serta mendapatkan keadilan sejati.

KEMATIAN HANYA KETIADAAN HIDUP DI DUNIA

Ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi menunjukkan bahwa kematian bukanlah ketiadaan hidup secara mutlak, tetapi ia adalah ketiadaan hidup di dunia, dalam arti bahwa manusia yang meninggal pada hakikatnya masih tetap hidup di alam lain dan dengan cara yang tidak dapat diketahui sepenuhnya.

“Janganlah kamu menduga bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu

hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki” (QS. Ali-’Imran [3]: 169).

“Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang meninggal di jalan Allah bahwa ‘mereka itu telah mati,’ sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya” (QS Al-Baqarah [2]: 154).

Imam Bukhari meriwayatkan melalui sahabat Nabi Al-Bara’ bin Azib, bahwa Rasulullah Saw., bersabda ketika putra beliau, Ibrahim, meninggal dunia, “Sesungguhnya untuk dia (Ibrahim) ada seseorang yang menyusukannya di surga.”

Sejarawan Ibnu Ishak dan lain-lain meriwayatkan bahwa ketika orang-orang musyrik yang tewas dalam peperangan Badar dikuburkan dalam satu perigi oleh Nabi dan sahabat-sahabatnya, beliau “bertanya” kepada mereka yang telah tewas itu, “Wahai penghuni perigi, wahai Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Ummayah bin Khalaf; Wahai Abu Jahl bin Hisyam, (seterusnya beliau menyebutkan nama orang-orang yang di dalam perigi itu satu per satu). Wahai penghuni perigi! Adakah kamu telah menemukan apa yang dijanjikanTuhanmu itu benar-benar ada? Aku telah mendapati apa yang telah dijanjikan Tuhanku.” “Rasul. Mengapa Anda berbicara dengan orang yang sudah tewas?” Tanya para sahabat. Rasul menjawab: “Ma antum hi asma’ mimma aqul minhum, walakinnahum la yastathi’una an yujibuni (Kamu sekalian tidak lebih mendengar dari mereka, tetapi mereka tidak dapat menjawabku).” Demikian beberapa teks keagamaan yang dijadikan alasan untuk membuktikan bahwa kematian bukan kepunahan, tetapi kelahiran dan kehidupan baru.

MENGAPA TAKUT MATI?

Di atas telah dikemukakan beberapa faktor yang menyebabkan seseorang merasa cemas dan takut terhadap kematian. Di sini akan dicoba untuk melihat lebih jauh betapa sebagian dari faktor-faktor tersebut pada hakikatnya bukan pada tempatnya.

Al-Quran seperti dikemukakan berusaha menggambarkan bahwa hidup di akhirat jauh lebih baik daripada kehidupan dunia. “Sesungguhnya akhirat itu lebih baik untukmu daripada dunia” (QS Al-Dhuha [93]: 4).

Musthafa Al-Kik menulis dalam bukunya Baina Alamain bahwasanya kematian yang dialami oleh manusia dapat berupa kematian mendadak seperti serangan jantung, tabrakan, dan sebagainya, dan dapat juga merupakan kematian normal yang terjadi melalui proses menua secara perlahan. Yang mati mendadak maupun yang normal, kesemuanya mengalami apa yang dinamai sakarat al-maut (sekarat) yakni semacam hilangnya kesadaran yang diikuti oleh lepasnya ruh dan jasad.

Dalam keadaan mati mendadak, sakarat al-maut itu hanya terjadi beberapa saat singkat, yang mengalaminya akan merasa sangat sakit karena kematian yang dihadapinya ketika itu diibaratkan oleh Nabi Saw.- seperti “duri yang berada dalam kapas, dan yang dicabut dengan keras.” Banyak ulama tafsir

menunjuk ayat Wa nazi’at gharqa (Demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan keras) (QS An-Nazi’at [79]: 1), sebagai isyarat kematian mendadak. Sedang lanjutan ayat surat tersebut yaitu Wan nasyithati nasytha (malaikat-malaikat yang mencabut ruh dengan lemah lembut) sebagai isyarat kepada kematian yang dialami secara perlahan-lahan.3

Kematian yang melalui proses lambat itu dan yang dinyatakan oleh ayat di atas sebagai “dicabut dengan lemah lembut,” sama keadaannya dengan proses yang dialami seseorang pada saat kantuk sampai dengan tidur. Surat Al-Zumar (39): 42 yang dikutip sebelum ini mendukung pandangan yang mempersamakan mati dengan tidur. Dalam hadis pun diajarkan bahwasanya tidur identik dengan kematian. Bukankah doa yang diajarkan Rasulullah Saw. untuk dibaca pada saat bangun tidur adalah:

“Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami (membangunkan dari tidur) setelah mematikan kami

(menidurkan). Dan kepada-Nya jua kebangkitan (kelak).”

Pakar tafsir Fakhruddin Ar-Razi, mengomentari surat Al-Zumar (39): 42 sebagai berikut:

“Yang pasti adalah tidur dan mati merupakan dua hal dari jenis yang sama. Hanya saja kematian adalah putusnya hubungan secara sempurna, sedang tidur adalah putusnya hubungan tidak sempurna dilihat dari beberapa segi.”

Kalau demikian. mati itu sendiri “lezat dan nikmat,” bukankah tidur itu demikian? Tetapi tentu saja ada

faktor-faktor ekstern yang dapat menjadikan kematian lebih lezat dari tidur atau menjadikannya amat mengerikan melebihi ngerinya mimpi-mimpi buruk yang dialami manusia. Faktor-faktor ekstern tersebut muncul dan diakibatkan oleh amal manusia yang diperankannya dalam kehidupan dunia ini Nabi Muhammad Saw. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad menjelaskan bahwa, “Seorang mukmin, saat menjelang kematiannya, akan didatangi oleh malaikat sambil menyampaikan dan memperlihatkan kepadanya apa yang bakal dialaminya setelah kematian. Ketika itu tidak ada yang lebih disenanginya kecuali bertemu dengan Tuhan (mati). Berbeda halnya dengan orang kafir yang juga diperlihatkannya kepadanya apa yang bakal dihadapinya, dan ketika itu tidak ada sesuatu yang lebih dibencinya daripada bertemu dengan Tuhan.”

Dalam surat Fushshilat (41): 30 Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan bahwa

Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), ‘Janganlah kamu merasa takut dan jangan pula bersedih, serta

bergembiralah dengan surga yang dijanjikan Allah kepada kamu.’”

Turunnya malaikat tersebut menurut banyak pakar tafsir adalah ketika seseorang yang sikapnya seperti digambarkan ayat di atas sedang menghadapi kematian. Ucapan malaikat, “Janganlah kamu merasa takut” adalah untuk menenangkan mereka menghadapi maut dan sesudah maut, sedang “jangan bersedih” adalah untuk menghilangkan kesedihan mereka menyangkut persoalan dunia yang ditinggalkan seperti anak, istri, harta, atau hutang.

Sebaliknya Al-Quran mengisyaratkan bahwa keadaan orang-orang kafir ketika menghadapi kematian sulit terlukiskan:

“Kalau sekuanya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, ‘Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar’ (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri)” (QS Al-Anfal [8]: 50)

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata, ‘Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini, kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar, dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya” (QS Al-An’am [6]:93).

Di sisi lain, manusia dapat “menghibur” dirinya dalam menghadapi kematian dengan jalan selalu mengingat dan meyakini bahwa semua manusia pasti akan mati. Tidak seorang pun akan luput darinya, karena “kematian adalah risiko hidup.” Bukankah Al-Quran menyatakan bahwa, “Setiap jiwa akan merasakan kematian?” (QS Ali ‘Imran [3]: 183)

“Kami tidak menganugerahkan hidup abadi untuk seorang manusiapun sebelum kamu. Apakah jika kamu meninggal dunia mereka akan kekal abadi? (QS Al-Anbiya’ [21]: 34)

Keyakinan akan kehadiran maut bagi setiap jiwa dapat membantu meringankan beban musibah kematian. Karena, seperti diketahui, “semakin banyak yang terlibat dalam kegembiraan, semakin besar pengaruh kegembiraan itu pada jiwa; sebaliknya, semakin banyak yang tertimpa atau terlibat musibah, semakin ringan musibah itu dipikul.”

Demikian Al-Quran menggambarkan kematian yang akan dialami oleh manusia taat dan durhaka, dan demikian kitab suci menginformasikan tentang kematian yang dapat mengantar seorang mukmin agar tidak merasa khawatir menghadapinya. Sementara, yang tidak beriman atau yang durhaka diajak untuk bersiap-siap menghadapi berbagai ancaman dan siksaan. Semoga kita semua mendapatkan keridhaan Ilahi dan surga-Nya.