Rabu, 21 April 2010

Sistem Pendidikan Indonesia

Berangkat dari jaman Presiden Soekarno, kemudian Soeharto hingga
saat ini. Sudah beberapa kali system pendidikan Nasional Bangsa ini
berubah-ubah. Namun mengapa tidak pernah selesai. Artinya satu system akan
berhasil apabila dia dituntaskan. Namun apa yang terjadi setiap kali perubahan Presiden
dan Menteri maka berubah pula kebijakan tentang system pendidikan nasional ini.
Padahal system pendidikan Nasional bukanlah milik Presiden, Menteri ataupun
Partai Politik. Lalu sebenarnya apa yang menjadi tujuan dasar sebuah pendidikan
? Pernahkah anda berfikir untuk
menyekolahkan anak anda semata-mata hanya untuk mendapat nilai 9 di Raport? Kemudian
diakhir sekolah dia menjadi pengangguran? Atau tidak ada bedanya mendapat angka
5 di raport namun akhirnya menjadi seorang yang sukses dan terkenal? Disini perlu
diperhatikan tujuan kita untuk sekolah. Sekolah sebagai saran dan tempat
mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang akan membuat kita mengenal, tahu,
dan bisa melakukan hal-hal yang baru dengan cara yang cerdas dan efisien. Tidak
sekedar membina dan mendidik para siswanya untuk menghadapi Ujian Nasional. Ujian
yang akan mempertaruhkan 3 tahun pembelajaran dan jerih payah siswa.

Kita menginginkan pemerintah lebih serius dan cerdas dalam
memilih jenis Sistem Pendidikan. Jangan hanya main comot dari Negara luar yang
sudah berhasil system pendidikannya. Hal ini akan berhasil apabila semua system
dan prasarana yang ada sudah seperti Negara dimana system tersebut diadopsi. Jangan memaksakan suatu system sementara
sarana dan prasarana belum diperbaharui. Masih banyak gedung sekolah dasar
bahkan SLTP yang masih tidak layak huni. Masih banyak para pengajar kita yang
sore harinya menjadi pemulung, dan malam harinya menjadi tukang ojek untuk mencukupi
kebutuhan hidup keluarga mereka. Kalau hal ini masih terjadi bagaimana seorang
Guru bisa berkonsentrasi pada apa yang akan disampaikan/diajarkan esok harinya
sementara malamnya dia tidak sempat melakukan persiapan gara-gara harus ngojek.

System pendidikan
nasional kita sekarang ini masih mengedepankan pada pencapaian berbasis nilai
bukan pada keterampilan dan competency. Sehingga kita tidak perlu bertanya dan
bingung mengapa banyak sarjana yang nganggur, peserta olimpiade fisika yang
tidak lulus Ujian Nasional dan banyak lagi hal-hal yang menggelikan dari sistem
pendidikan ini.

sistem yayasan darurrahmah

A. Persiapan Tempat
1.yayasan
dibutuhkan lahan yang cukup untuk membangun yayasan tersebut,tanah dengan sekian hektar, fasilitas yang ada dan cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan siswa,di samping itu dibutuhkan staff pengajar atau guru untuk membimbing para siswa
2.kelas
ruang tersebut sangat dibutuhkan untuk para siswa,keadaan tsb juga harus kondusif dan nyaman
3.kantor
ruangan ini biasanya hanya di tempati para staf pengajar,dengan ac dan sofa yang nyaman
4.fasilitas
di yayasan tersebut telah disediakan fasilitas olahraga,ibadah,aula
fasilitas olahraga tsb :
lap. bola,lap. voli, lap. tenis, lap basket
fasilitas ibadah :
kami hanya menyediakan Masjid dan musolah karna yayasan tsb yayasan Islam
aula :
biasa untuk acara2 atau event penting spt kelulusan siswa akhir,pertemuan wali murid
5.ekstrakulikuler :
yayasan tsb menyediakan kegiatan tambahan di luar sekolah yaitu :
marcing band, silat, band,kaligrafi (khot),pidato, tilawatul quran,dan organisasi

B.Pelatihan Personil
pada pelatiahan ini yayasan tsb hanya untuk staff pangajar,dan staf tsb tidak lain lulusan dari yayasan tsb,tetapi ada staf dari luar yayasan,kami menamakan pelatihan tsb dengan amaliatu tadris dimana calon pengajar ini di tes mental untuk berbicara,mengajar,etika guru depan para siswa